Cerpen

                      


                                                       ARSYA

KARYA: EDLIN


Hari ini hari Jum'at Pukul 10.00 WIB. Dan ini Jum'at diakhir Juni 2020.

Arsya belum pulang Sekolah. Dia masih ada disekolah-Nya, di SMA indah Jaya.

Dia masih ada kegiatan eskul.

Biasalah,anak kelas XI masih sibuk-sibuknya.

 

 Apalagi gadis yang kini berusia 16 Tahun itu menduduki posisi koordinator Eskul PMR.Setiap perkumpulan pasti membahas Siswa yang sakit,kalau bukan materi tentang pmr, yang akan dipelajari setiap pertemuan pada hari sabtu. Sangat menyita waktu dan merepotkan.

 Sejujurnya, Arsya malas. Dia juga sering mengeluh kepada para Sahabatnya tiada hari tanpa misuh baginya.

Meski begitu, Arsya melakukan Semua dengan sangat baik.

 pada masa kepemimpinannya, eskul-Nya mampu menghasilkan 25 piala melampaui jumlah piala yang berhasil dibawa oleh angkatan sebelumnya Serta baru-baru ini, Arsya sendiri memperoleh penghargaan sebagai penerus koordinator terbaikyang diberikan oleh Senior.

 

"Iya, Anjir! Arsya tuh nyebelin!" Langkah Santai Arsya spontan terhenti Setelah mendengar

Sagup-sayup Pembicaraan mengenai dirinya.

Bak Seorang Agen Rahasia, Arsya mengendap-endap ke arah Sumber Suara, dia mengintip ke arah kelasnya yang tumben - pintunya masih terbuka.

"Banget woi! Tiap hari ngeluh ke gua lagi. Seolah manusia paling Tersiksa karena jadi koor PMR!"

 "padahal Cuma Jadi koor ya gak yan?"

"Iya!! udah gitu daper Penghargaan koor terbaik lagi, haha. Senior tau gak aja sifat asli Arsya gimana!!"

 

Tubuh arsya membatu sesaat setelah mengintip ke dalam kelasnya. Disana ada santi, Esyan,  dan pingky, teman-teman baiknya -ah, atau mantan teman baiknya ?..

yang beberapa saat lalu sedang membicarakanya haha.

 

"Terus ya, dia juga anaknya Preak abis gak sih? Sok asik gitu."

"iya, yan, mana mainnya sama cowo!"

"Gue kalo jadi al pacarnya, sih capek yah"

"Iya anjir pasti! langsung minta putus!"

 

arsya memejamkan mata lelah. Dia menyandar kan diri dibagian luar di bawah Jendela, diam-diam mendengarkan Semua pembicaraan mereka sambil Sesekali menghela napas berat. memangnya dia Sudah keterlaluan sampai pantas Jadi topik Pembicaraan, ya?

 

Arsya pulang jam 18.00 WIB, selepas maghrib. dia berharap ditandai oleh orang-orang rumahnya mengenai alasan Mengapa dia terlambat pulang.

Namun,orang tuanya Serta sosok Abangnya hanya tersenyum kala melihatnya

Bahkan, Selepas dia mandi serta menunaikan ibadah dia Segera turun ke ruang keluarga berharap ditanya atau dimarahi kedua orang tuanya justru,kedua orang tuanya mala tetap asyik memandang televist, Seolah benda pipih hitam itu pusat dunia.

Arsya menghala napas berat, mesti sudah tak asing dengan situasi ini, hatinya tetap menyesak.

"Bu, yah, Abang naik ke kamar dulu."

Perhatian arsya teralih pada Bian, Sang Abang yang fokus menaiki tangga dan menuju kamarnya. Arsya membuang napas Singkat sebelum akhirnya tersenyum lebar. "Ibu" arsya mencoba memanggil.

"iya?"

"ibu gak mau marahin Arsya karena telat pulang?" Sang ibu menyerit.

"Buat apa? kan kamu PMR." katanya

 

Arsya membuang napas pelan. "kalo ayah?" ayahnya pun menoleh kearahnya,

 "tidak perlu marah, kami Percaya kamu sepenuhnya, Arsya," katanya Santai pandangan matanya tetap terarah ke televis di hadapannya

Arsya menarik napas lalu menghembuskan Secara kasar Tiba-tiba ia menyengir.

"Ah... iya, apa aku tanyakan ke abang saja?" pikir arsya dalam hati.

 

kemudian ia berlari menaiki tangga menuju kamar abangnya ketika tiba dikamara abangnya.  kamar abangnya,lalu ia mengetuk pintu

Tok

Tok

Tok

"masuk saja tidak dikunci!!!" Sahur abang dengan Sedikit berteriak

klikk

"Eh, sya kenapa?" tanya abang

 "ini, bang arsya mau cerita"

"iya kenapa" Jawab abang sambil Fokus ke game nya.

"Tadi tuh selepas balik dari uks arsya Sedang membicarakan arsya,arsya dengar sendiri bang!!"

 "ah... tidak mungkin, Siapa tahu kamu salah dengar "jawab Abang

"tapi arsya mendengarnya sendiri bang" bela arsya

 "ah lebay kamu, baru gitu doong udah tersinggung" Jawab. abang Cuek

"dalah Sana kamu kembali kekamar mu, gangu Saja!"

mendengar pernyataan. tersebut arsya, langsung beranjak Pergi dari kamar Abangnya, dengan perasaan Yang Sakit

 di dalam lubuk hatinga.

 

 One year passed

 

Semenjak  kejadian tersebut, arsya lebih meyakinkan dirinya,bahwa apa yang dia alami Sekarang adalah proses Pendewasaan, yang menuntut agar arsya lebih mandiri dan banyak bersabar, dalam menghadapi masalah serta cobaan yang berdatangan dalam kehidupannya.

 "Upacara Tambahan!!" Suara yang berasal dari mikrofon sekolah Selepas upacara yang berlangsung beberapa Menit lalu.

 

"oke, disini saya akan mengumumkan ketua Eskul terbaik Sepanjang ajaran Tahun kurikulum 2020 Ialah..."

‘’………………..”

"dengan nama Arsya gita raini dari kelas 11 ips 4 dengan predikat sebagai koordinator PMR terbaik, sepanjang kurikulum Tahun 2020!!!"

 

"Berikan aplos yang meriahh"

 

"Untuk Saudara arsya Silahkan maju bedepan!" arsya terdiam sesaat dengan perasaan campur aduk, dan Mencoba mempercayai apa yang baru Saja ia dengar Mencoba berjalan dengan perlahan menuju Sumber Suara.

"arsya salamat yah, kamu Hebat, lebih dikembangkan lagi Yahh!!" Kata guru  tersebut sambil menyodorkan Piala Penghargaan tersebut kepada arsya. "Baik, terima kasih" Jawab arsya sambil menahan tangis.

 

End.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PROGRAM SEDERHANA

Biografi Abu Ja'far Muhammad Ibnu Al-khawarizmi

Biografi Abu Ja'far Muhammad Ibnu Al-khawarizmi